Rindu Membebaskan Aku
Karya: Huda M Elmatsani
Rindu membebaskan aku dari sunyi. Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng dalam jantungku. Seperti gemetar tanganmu di dada, mengganti dawai yang hilang dengan nada yang dinyanyikan tetes embun. Begitu jernih bisikmu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram. Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku. Karenanya senja sebentar saja. Di balik cakrawala, kaukah yang memodifikasi cuaca hatiku? Sehingga kutemukan guguran daundaun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam. Kerling matamukah sinar biru di rasi Orion. Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela. Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah malam menjadi taman. Yang menuntunku ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin. Secangkir kopi panas masih menguap di beranda. Mengalir tanpa henti ke setiap nadi. Hangat-kan jiwaku. Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin. Gelisah nafasmu menyisir rambutku, membisikkan desau rindu.
Rindu Membebaskan Aku
Karya: Huda M Elmatsani
Rindu membebaskan aku dari sunyi. Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng dalam jantungku. Seperti gemetar tanganmu di dada, mengganti dawai yang hilang dengan nada yang dinyanyikan tetes embun. Begitu jernih bisikmu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram. Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku. Karenanya senja sebentar saja. Di balik cakrawala, kaukah yang memodifikasi cuaca hatiku? Sehingga kutemukan guguran daundaun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam. Kerling matamukah sinar biru di rasi Orion. Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela. Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah malam menjadi taman. Yang menuntunku ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin. Secangkir kopi panas masih menguap di beranda. Mengalir tanpa henti ke setiap nadi. Hangat-kan jiwaku. Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin. Gelisah nafasmu menyisir rambutku, membisikkan desau rindu.
anya : Ass.., pak ustadz saya sering mendengar orang berdoa secara khusus mengenai bulan Rajab diantara .."allhohumma baarik lanaa fi rajab wa sya’ban wa ballighna romadhon.." apa ini bisa kita amalkan? SB Ciamis
Jawab : Wa’alaikum salam, Hadist yang dimaksud adalah yang diterima dari Anas bin Malik dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah SAW apabila tiba di bulan Rajab beliau mengucapkan :
“Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballignaa Romadhon [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan]“.
Akan tetapi menurut para ahli hadits, riwayat diatas tergolong hadits yang lemah (dhaif), karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits (banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho’if. Hadits ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Imam Ahmad.
anya : Ass.., pak ustadz saya sering mendengar orang berdoa secara khusus mengenai bulan Rajab diantara .."allhohumma baarik lanaa fi rajab wa sya’ban wa ballighna romadhon.." apa ini bisa kita amalkan? SB Ciamis
Jawab : Wa’alaikum salam, Hadist yang dimaksud adalah yang diterima dari Anas bin Malik dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah SAW apabila tiba di bulan Rajab beliau mengucapkan :
“Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballignaa Romadhon [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan]“.
Akan tetapi menurut para ahli hadits, riwayat diatas tergolong hadits yang lemah (dhaif), karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits (banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho’if. Hadits ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Imam Ahmad.
Mari Puasa di Bulan Rojab
Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27 Rajab ini.
Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab.
Hukum Puasa Rajab
Hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"
Hadis Keutamaan Rajab
Berikut beberapa hadis yang menerangkan keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab:
• Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
• Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
Sumber :www.nu.or.id
Mari Puasa di Bulan Rojab
Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27 Rajab ini.
Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab.
Hukum Puasa Rajab
Hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"
Hadis Keutamaan Rajab
Berikut beberapa hadis yang menerangkan keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab:
• Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
• Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
Sumber :www.nu.or.id
Akhir russanah di ambang pintu,bulan mulia ramadhan kan sgera kita sambut dngan suka cita,Seiring rasa suka cita seluruh pengurus Maddin karangpakel segera punya gawe nih..yaitu pelaksnaan Imtihan 2 kemah santri dan festifal santri maddin se kab.boyolali serta wisuda TPA 2012 yang di isi dengan pengajian akbar.mohon doa restu dan dukungannya semua fihak
Akhir russanah di ambang pintu,bulan mulia ramadhan kan sgera kita sambut dngan suka cita,Seiring rasa suka cita seluruh pengurus Maddin karangpakel segera punya gawe nih..yaitu pelaksnaan Imtihan 2 kemah santri dan festifal santri maddin se kab.boyolali serta wisuda TPA 2012 yang di isi dengan pengajian akbar.mohon doa restu dan dukungannya semua fihak
0 komentar: