·
Sepuluh ciri guru profesional
·
·
1.
Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
·
2.
Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
·
3.
Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
·
4.
Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
·
6.
Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
·
7.
Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
·
8.
Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
·
9.
Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
·
10.
Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Tips menjadi guru yang disukai siswa
Siapa yang tidak mau menjadi guru
yang disukai siswa. Semua guru sepertinya mengharapkan ini. Tapi tahukah anda
bahwa semakin minta disukai siswa semakin jauh kita dari kriteria guru yang
layak disukai siswa? jika disukai siswa menjadi tujuan kita sebagai guru tidak
ada yang namanya profesionalisme lagi, yang ada hanyalah menuruti apa yang
siswa mau dan inginkan, bahkan bila yang diinginkan sudah keluar jalur kegiatan
belajar dan mengajar.
Menjadi guru yang disukai bukan
perkara mudah tapi juga tidak sulit, saya pribadi pun masih dalam upaya untuk
bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, dimana ada
kemauan disitu ada jalan. Berikut ini adalah caranya.
- Tidak terlalu banyak melaksanakan metode ceramah
- Memberikan contoh kepada siswa apa yang ia ingin siswa lakukan. Jika anda sebagai guru berharap siswa anda hormat pada anda, silahkan terlebih dahulu menjaga harga diri siswa anda di kelas.
- Jika marah atau kecewa pada siswa, berbicara lah pada mereka dan bukan berteriak.
- berbagi senyum tulus pada semua siswa. Siswa yang dicap sebagai anak yang ‘bermasalah’ akan luntur dan akan menyukai anda jika anda berikan senyum pada mereka.
- Memotivasi siswa dengan cara memotivasi dan bukan menyindir.
- Menggunakan humor pada tempat dan saat yang tepat.
- Mudah diajak berteman oleh siswa dan bukan menjadi teman siswa. Mudah diajak berteman artinya anda pihak yang pasif dalam berkomunikasi namun tetap dengan cara yang profesional. Berusaha menjadi teman siswa hanya akan menyulitkan situasi anda dikemudian hari.
- Penyabar dan menganggap semua siswa sedang berproses. Hindari meneruskan warisan guru lain dengan melanjutkan cap yang sudah diterima oleh siswa tertentu.
Tips mendisiplinkan siswa tanpa harus menghukum
Institusi sekolah erat kaitannya
dengan disiplin. Bahkan di jaman tahun 80 an sekolah-sekolah yang dianggap baik
terkenal karena peraturan yang ketat dan disiplin yang tinggi. “Sekolah
itu bagus karena disiplin nya kuat sekali, buktinya tiap ada anak yang melanggar
peraturan dihukum dengan hukuman yang berat.” Komentar para orang tua siswa di
jaman itu. Demikian lah di jaman itu sekolah yang pandai menghukum siswa
nya dengan hukuman berat malah diburu para calon orang tua siswa.
Banyak pihak yang masih menghubungkan
penegakan disiplin di sekolah dengan menghukum siswa. Padahal kedua-dua
nya tidak saling berhubungan. Karena terbukti penegakan disiplin dengan hukuman
hanya akan membuahkan sikap disiplin yang semu yang lahir karena ketakutan
bukan karena lahirnya kesadar an akan perbaikan perilaku.
Sebenarnya ada jalan tengah diantara
disiplin dan menghukum . Jalan tengah itu disebut konsekuensi. Sebuah
konsekuensi berarti menempatkan siswa sebagai subyek. Seorang siswa yang
dijadikan subyek berarti diberikan tanggung jawab seluas-luas nya dengan
konsekuensi sebagai batasan.
Siswa terlambat masuk sekolah ?
solusinya dia terkena konsekensi pulang lebih telat dari yang lainnya, atau
waktu istirahat dan bermain dipotong . Jangan sampai disitu saja, bicarakan hal
ini dengan orang tua siswa, karena mungkin masalah timbul bukan karena si anak
tapi karena masalah orang tua.
Dalam mengatasi masalah terlambat
masuk sekolah ini saya punya contoh menarik. Tidak jauh dari tempat tinggal
saya ada sebuah sekolah menengah atas yang memilih mengunci pintu
gerbangnya setiap jam 7 pagi tepat. Anda bisa bayangkan mereka yang terlambat
akan kesulitan untuk masuk karena pintu gerbang sudah terkunci. Setiap
hari akan ada sekitar 10 orang siswa yang tertahan diluar menjadi
tontonan warga sekitar yang lewat di depan sekolah tersebut. Padahal
mereka yang terlambat belum tentu malas, bisa saja karena alasan cuaca atau
hal-hal lain yang tidk bisa dihindari.
Alasan pihak sekolah mungkin bisa
diterima, tindakan mengunci gerbang diambil atas nama penegakkan disiplin dan
membuat siswa menjadi sadar akan pentingnya datang tepat waktu ke sekolah. Tapi
sadarkah pihak sekolah bahwa mengunci siswa di luar bisa mempermalukan harga
diri sisw? Bagaimana bila tetangga atau orang-orang yang mengenali mereka
lewat saat mereka terkunci di luar.
Padahal saat sekolah mau menerapkan
konsekuensi atas siswa yang terlambat, banyak tindakan yang bisa dilakukan,
dari memotong jam istirahat sampai meminta mereka masuk sekolah di hari Sabtu
atau Minggu saat teman -temannya libur. Dengan demikian harga diri siswa
terjaga dan siswa menjadi makin bertanggung jawab atas segala tindakan yang
dilakukannya. Siswa juga menjadi sadar bahwa konsekuensi bertujuan untuk
penyadaran dengan mengambil atau mengurangi hak istimewa mereka .
Mari kita mengenali apa itu hukuman
dan konsekuensi
Hukuman
1.
Menjadikan siswa sebagai pihak yang tidak punya hak tawar menawar dan tidak
berdaya. Guru menjadi pihak yang sangat berkuasa. Ingat “Power tends to
corrupt”
2.
Jenisnya tergantung guru, apabila hati guru sedang senang maka siswa terlambat
pun tidak akan dikunci diluar.
3.
Bisa dijatuhkan berlipat-lipat derajatnya terutama bagi siswa yang sering
melanggar peraturan.
4.
Guru cenderung memberi cap buruk bagi anak yang sering melanggar.
5.
Sifatnya selalu berupa ancaman
6.
Tidak boleh ada pihak yang tidak setuju, semua pihak harus setuju. Jadi
sifatnya memaksa.
Konsekuensi
1.
Dijatuhkan saat ada perbuatan yang terjadi dan berdasarkan pada aturan yang
telah disepakati.
2.
Sesuai dengan perilaku pelanggaran yang siswa lakukan.
3.
Menghindari memberi cap pada anak, dengan memberi cap jelek akan melahirkan
stigma pada diri anak bahwa ia adalah pribadi yang berperilaku buruk untuk
selama-lamanya.
4.
Membuat siswa bertanggung jawab pada pilihannya. Anda bisa mengatakan “Kevin
kamu memilih untuk ribut pada saat bu guru sedang menerangkan maka silahkan
duduk di luar selama 5 menit”. Dengan demikian anda menempatkan harga diri anak
pada peringkat pertama. Bandingkan dengan perkataan ini “Kevin, dasar kamu anak
tidak tahu peraturan,…. tukang ribut! Sana keluar….!
6 indikator pengelolaan kelas yang berhasil
26
Maret 2008
Pembaca sekalian, tulisan ini dibuat
menyambut respon dari Ibu Ayu yang menanyakan mengenai indikator pengelolaan
kelas yang berhasil. Uniknya melalui upaya menjawab pertanyaan beliau saya
malah mendapat hal-hal yang baru. Salah satu yang membuat saya terkejut adalah perihal
memberikan siswa konsekuensi, yang ternyata sama dengan mengancam siswa.
Semuanya saya dapat dari situs
teachers.net. silahkan menikmati indikator-indikator berikut ini.
1. Guru mengerti perbedaan antara
mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
2. Sebagai guru jika anda pulang ke
rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan antara
prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam
kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas
kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas,
pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4. Guru melakukan pengelolaan kelas
dengan mengorganisir prosedur-prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya
tanggung jawab.
5. Guru tidak mendisiplinkan siswa
dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi.(stiker, penghilangan hak siswa dan
lain-lain)
6. Guru mengerti bahwa perilaku
siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa dipelajari
Ada dua hal yang membedakan antara
guru yang berhasil dengan yang tidak.
1. Guru yang kurang berhasil
menghabiskan hari-hari pertama di tahun ajaran dengan langsung mengajarkan
subyek mata pelajaran kemudian sibuk mendisiplinkan siswa selama setahun penuh.
2. Guru yang efektif menghabiskan
dua minggu pertama ditahun ajaran dengan meneguhkan prosedur.
0 komentar: