Kamis, 04 Agustus 2011

SKRIPSIKU

Posted by http://smpm6klego.blogspot.com  |  at  06.39

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang muslim salah satunya memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mendekatkan diri kepada Allah swt, salah satunya yaitu mengerjakan ibadah shalat baik shalat wajib sehari semalam 5 waktu maupun shalat sunat lainnya. Dinamakan ibadah shalat, karena ajaran-ajarannya telah syariatkan oleh Allah Swt, bagi yang melaksanakan ibadah shalat dengan iman pada akhirnya mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT yang berlipat ganda di akhirat kelak. Shalat ialah suatu perbuatan disertai ucapan-ucapan dengan cara-cara yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan dihabisi dengan salam dengan niat untuk bersujud ke hadirat Allah SWT,. Takbir ialah membaca “Allahu Akbar”
Allah berfirman dalam QS. Al ‘Angkabut ayat 45 :
                        
Artinya : Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ibadah shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki hubungan langsung di antara manusia dengan Allah Swt, artinya di dalam melaksanakan ibadah shalat telah ditentukan dan ditetapkan hukum-hukum syariat yang disesuaikan dengan kondisi umat. Dalam QS. Al ‘Angkabut ayat 45, secara tegas Allah menjelaskan bahwa ibadah shalat merupakan bentuk pengabdian untuk mengingat kebesaran Allah. Setelah mengingat kebesaran Allah, setelah melaksanakan ibadah shalat, diharapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat merealisasikan ucapan shalat khususnya dalam amar ma’ruf nahi mungkar. Kedudukan shalat dalam agama adalah bahwa shalat itu maha penting bagi kehidupan manusia. Shalat yang dijalankan dengan sungguh-sungguh dapat mencegah manusia dari kemungkaran.
Anak merupakan tanggung jawab bersama baik orang tua, guru dan tokoh agama di dalam memberikan bimbingan shalat. Ketika anak berada di rumah, menjadikan tanggung jawab sepenuhnya orang tua dalam memberikan bimbingan ibadah shalat yang dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan secara teori dan selanjutnya orang tua membiasakan diri untuk melaksanakan shalat berjamaah di rumah. Ketika anak berada di bangku sekolah, guru agama memiliki peranan yang penting dalam memberikan bimbingan tentang ibadah shalat yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Bimbingan secara teori dapat dilakukan dalam kelas yaitu guru menjelaskan dengan ceramah, sedangkan siswa mendengarkan dan memahami. Selain metode ceramah, metode demonstrasi dapat dilakukan dengan cara guru memberikan bimbingan bagaimana tata cara melaksanakan shalat wajib secara baik dan benar serta tertib yang dapat dilakukan di masjid atau di aula yang disediakan oleh sekolah.
Pemberian bimbingan shalat merupakan salah satu penjabaran dari surat al-Nisa’ ayat 58 yang menekankan pada penyampaian amanah kepada yang berhak menerima.
 •           ••     •      •     

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
Membentuk akhlak siswa bukan pekerjaan yang mudah dilaksanakan, sehingga di dalam membentuk akhlak siswa harus diadakan kerjasama yang baik di antara orang tua siswa, guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dari berbagai unsur memiliki keterlibatan yang sama dalam memberikan bimbingan siswa pada akhirnya memiliki dampak yang positif bagi perkembangan dan pemahaman siswa di dalam mempelajari, memahami dan melaksanakan ajaran agama Islam khususnya dalam pelaksanaan ibadah shalat. Ketika siswa berada di sekolah, menjadi tugas dan tanggung jawab guru dalam memberikan pengajaran. Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar. Keberadaan guru pendidikan agama Islam bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih lagi bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian canggih dan moderen serta segala perubahan, pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri. Guru pendidikan agama Islam dalam dunia pendidikan dituntut untuk pro aktif dalam melaksanakan tugasnya, supaya bimbingan yang diberikan kepada siswa dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Membimbing merupakan pekerjaan yang memerlukan kesabaran dan ketulusan serta kasih sayang. Guru Pendidikan Agama dalam memberikan pelajaran kepada siswa terutama dalam hal pembelajaran ibadah shalat harus ditekankan dan diutamakan, sebab ibadah shalat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baliq. Sebagai guru pendidikan agama Islam memiliki potensi yang kuat di dalam mempengaruhi siswa untuk berakhlak yang baik, artinya setiap siswa memiliki tingkat akhlak yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda-beda dan tingkat pemahaman dan pelaksanaan agama yang memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Sebagai suri tauladan yang baik dalam agama Islam yaitu Rasulullah Saw, yang telah memberikan contoh untuk diteladani bagi pengikutnya. Hal ini senada dengan firman Allah SWT, dalam QS. al-Qalam ayat 4 :
    
Artinya : Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
    • 
Artinya : (agama kami) Ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.

Sesuai dengan ayat Al Qur’an tersebut di atas, pada prinsipnya kamu dalam QS. al-Qalam ayat 4 ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw, yang dapat dijadikan sebagai sosok yang mampu memberikan suri tauladan yang baik bagi pemeluknya. Hal ini mengandung maksud, bahwa pelaksanaan ibadah shalat yang dilakukan secara iman dan taqwa dengan mengharap ridha Allah SWT, yang selanjutnya dalam kehidupan sehari-hari ucapan-ucapan shalat diupayakan untuk dilaksanakan secara maksimal, memiliki dampak yang positif terutama akan terbentuk akhlak yang baik.
Jika di tengah ke lembaga pendidikan formal baik umum maupun Islam, sudah memiliki kurikulum tersendiri pada pelajaran pendidikan agama Islam sub pembahasan ibadah shalat baik secara teori maupun praktik. Guru pendidikan agama Islam salah satu guru yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelajaran teori dan praktik shalat, sehingga diharapkan siswa setelah selesai mengikuti pendidikan dalam kurun waktu tertentu siswa mampu melaksanakan ibadah shalat secara baik dan benar. Selain siswa sudah melaksanakan shalat secara baik dan benar, siswa akan berupaya secara maksimal untuk melaksanakan ajaran agama Islam baik yang tergolong suruhan untuk dilaksanakan maupun larangan untuk ditinggalkan.
Jadi pelaksanaan ibadah shalat dapat membentuk akhlak siswa. Hal ini disebabkan setelah siswa mengikuti pelajaran baik teori maupun praktik shalat, selanjutnya di dukung oleh keberadaan orang tua yang taat melaksanakan shalat secara berjamaah baik di rumah maupun di masjid, begitu juga teman sejawat siswa rajin taat ke masjid pada sore dan malam hari untuk melaksanakan ibadah shalat berjamaah. Hal ini secara langsung dapat mempengaruhi siswa untuk taat dalam beribadah shalat.
Siswa yang taat melaksanakan shalat secara langsung mempengaruhi dirinya untuk berakhlak yang baik. Misalnya berusaha untuk berbicara yang baik, sopan santun, taat terhadap perintah agama dan orang tua. Terbentuknya akhlak siswa dapat dilihat dari perilaku yang baik atau ketekunan siswa melaksanakan ibadah shalat. Hal ini merupakan kebanggaan bagi setiap orang tua yang memiliki anak, karena anak taat dan patuh terhadap ajaran agama terutama rajin melaksanakan shalat walaupun tidak di suruh. Jika anak sudah terbiasa melaksanakan ibadah shalat, hal ini merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi orang tua, sehingga orang tua tinggal memberikan bimbingan dan motivasi secara terus menerus dan berkesinambungan sampai anak dewasa.
Pada akhirnya penulis tertarik dan akan meneliti secara dekat yang di tuangkan dalam penulisan proposal skripsi dengan judul : Pengaruh Ibadah Shalat Terhadap Pemembentukan Akhlak Siswa Kelas III Dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumberagung Klego Tahun 2009/2010

B.Penegasan Istilah
1.Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, beda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib dan sebagainya. Pengaruh dalam penelitian ini adalah pengaruh ibadah shalat terhadap pembentukan akhlak siswa kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel.


2.Ibadah Shalat
Ibadah merupakan segala sesuatu apabila dikerjakan mendapatkan imbalan pahala. Shalat ialah : “suatu perbuatan disertai ucapan-ucapan dengan cara-cara tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan niat untuk bersujud ke hadirat Allah Swt. Takbir ialah membaca Allahu Akbar”. Ibadah shalat merupakan rukun Islam yang ke 2. Shalat adalah kewajiban dari Allah Ta’ala kepada setiap orang mukmin, sebab Allah Ta’ala memerintahkannya dalam banyak sekali firman-firmannya.

3.Pembentukan
Pembentukan berasal dari kata dasar bentuk mendapat awalan pe dan akhiran an. Bentuk : “lengkung, keluk, lentur, wujud, rupa”. Pembentukan dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah wujud nyata siswa dalam berakhlak.

4.Akhlak Siswa
Akhlak : “budi pekerti; kelakuan”. Siswa : “pelajar pada akdemik atau perguruan tinggi”. Jadi akhlak siswa merupakan budi pekerti atau tingkah laku siswa yang dilakukan setiap hari dalam pergaulan sehari-hari.

5.Kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Klego
Kelas III dan IV merupakan salah satu kelas dalam lembaga pendidikan formal yang ada di Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Klego.Tahun 2010
Tahun pelajaran 2009/2010 merupakan tahun berjalan proses belajar pada lembaga pendidikan formal.
Pengaruh ibadah shalat terhadap pembentukan akhlak siswa kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumberagung Klego tahun 2009/2010 dalam penelitian ini dimaksudkan, setelah siswa kelas III dan IV melaksanakan ibadah shalat akan berakhlak baik, baik hubungannya antara manusia dengan Allah, manusia dengan sesama manusia maupun manusia dengan lingkungan.

C.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, pada akhirnya akan muncul masalah-masalah yang dapat dituangkan dalam identifikasi masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana siswa kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego sudah melaksanakan ibadah shalat ?
2.Bagaimana pelaksanaan shalat siswa Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego terdapat faktor pendorong dan penghambat ? Bagaimanakah solusinya ?
3.Apakah ada pengaruh ibadah shalat siswa Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego dapat membentuk akhlak siswa ?

D.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah ibadah shalat berpengaruh yang positif dalam membentuk akhlak siswa Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego”

E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :“ibadah shalat memiliki pengaruh yang positif dalam membentuk akhlak siswa kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego”
F.Manfaat Penelitian
1.Teoritis
a.Menambah hasanah ke ilmuwan berkenaan tentang ibadah shalat dalam membentuk akhlak siswa.
b.Sebagai dasar dan pijakan penelitian sejenis yang akan datang, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu landasan dasar untuk melakukan penelitian yang akan datang.
2.Praktis
a.Guru pendidikan agama Islam memiliki andil yang cukup besar di dalam membimbing siswa melaksanakan ibadah shalat. Kesungguhan guru mengajar, salah satu faktor yang dapat menghantarkan keberhasilan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
b.Bagi orang tua siswa dapat menilai keberadaan anak mampu atau belum dalam melaksanakan ibadah shalat, sehingga orang tua selain menitipkan anak di lembaga pendidikan formal, juga di rumah secara maksimal orang tua membimbing dan memberikan tauladan yang baik terutama dalam hal ibadah shalat.
c.Departemen Agama RI, memiliki kewenangan cukup besar di dalam membuat kebijakan-kebijakan yang positif terutama pada pelajaran pendidikan agama Islam khususnya tata cara praktik shalat, sehingga guru pendidikan agama selalu sosok yang melaksanakan kurikulum diharapkan dapat melaksanakan tugas secara maksimal.

G.Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh yang positif ibadah shalat terhadap pembentukan akhlak siswa kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumberagung Klego tahun 2009/2010.

H.Metodologi Penelitian
1.Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a.Populasi
Populasi adalah : “pengambilan data secara keseluruhan dan lengkap”. Pengambilan data secara keseluruhan dalam suatu wilayah atau tempat, lembaga pendidikan dan lain sebagainya dinamakan sebagai populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah 45 siswa kelas III dan IV Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel tahun pelajaran 2009/2010.

b.Sampel
Sampel adalah : “merupakan pengambilan data sebagian dari populasi tapi dapat mewakili data tersebut untuk dapat diambil suatu kesimpulan”. Sampel juga dapat diartikan : “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Karena populasi relatif sedikit hanya 45 siswa, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel (100%) atau penelitian sensus yang melibatkan seluruh populasi memiliki kesempatan sebagai sampel penelitian.

c.Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling populasi atau sensus. Suharsimi Arikunto mengatakan : “Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi”. Karena seluruh populasi dijadikan sebagai sampel tanpa kecuali, sehingga memiliki derajat yang sama serta tidak membeda-bedakan di antara siswa yang satu dengan lainnya. Penelitian populasi juga dapat diartikan sebagai penelitian sensus yang melibatkan seluruh siswa untuk memberikan data yang nantinya dibutuhkan dalam penelitian.

2.Variabel dan Indikator
a.Variabel
1)VariaBel X : Ibadah Shalat
2)Variabel Y : Akhlak
b.Indikator
1)Ibadah Shalat
a)Hukum ibadah shalat
b)Rukun dan syarat shalat
c)Macam-macam shalat
d)Tujuan shalat
2)Akhlak
a)Pengertian akhlak
b)Dasar hukum akhlak
c)Macam-macam Akhlak
d)Tujuan Akhlak
3.Teknik Pengumpulan Data
a.Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah : “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan lain-lain”.
Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi sangat penting diperlukan untuk memperoleh data di lapangan, misalnya : Jumlah guru, jumlah siswa, proses pembelajaran pelajaran Akhlak, kegiatan keagamaan.

b.Observasi
Pengamatan secara langsung di lapangan sangat penting dilakukan, karena dapat dijadikan sebagai salah satu bahan yang kongkrit tentang keberadaan di lapangan.
Observasi merupakan : “suatu metode penelitian yang dijalankan secara sistematis dan dengan sengaja (jadi tidak asal atau sembarangan dan secara kebetulan) diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata) sebagai alat untuk menangkap secara langsung kejadian-kejadian pada waktu kejadian itu terjadi.

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung tentang pelaksanaan shalat siswa Madrasah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego Tahun 2009.2010.

c.Intervieu
Disamping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data, dengan metode interviu peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya.
Intervieu atau wawancara dilakukan untuk memperoleh data sesuai tujuan yang diharapkan. Wawancara ditujukan kepada beberapa responden, diantaranya : guru pendidikan agama Islam dan kepala Madrasah.
d.Angket
Suharsimi Arikunto mengatakan : ”Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data”.
Angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data secara langsung di lapangan. Pengumpulan data melalui angket di tujukan kepada siswa kelas III dan IV Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Awaliyah Karang Pakel Sumber Agung Klego tahun pelajaran 2009/2010. Pertanyaan angket dibuat sebanyak 30 soal dan setiap soal diberikan jawaban a, b, c dan d. Untuk memudahkan dalam penilaian maka setiap jawaban diberikan skor sebagai berikut :

1)Alternatif jawaban a di beri skor : 4
2)Alternatif jawaban b di beri skor : 3
3)Alternatif jawaban c di beri skor : 2
4)Alternatif jawaban d di beri skor : 1

4.Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh melalui penyebaran angket, selanjutnya dikoreksi satu persatu dan diselesaikan dengan menggunakan rumus korelasi produk moment angka kasar sebagai berikut :

Keterangan :
N :Jumlah sampel
: Jumlah
X : Variabel terikat yaitu ibadah shalat
Y : Variabel bebas yaitu akhlak siswa

B.Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan Proposal skripsi ini di bagi ke dalam lima bab dan setiap bab di bagi lagi ke dalam sub-sub bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, pengertian istilah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II IBADAH SHALAT DAN AKHLAK
Bab ini meliputi : Ibadah Shalat (Hukum ibadah shalat, Rukun dan syarat Shalat, Macam-macam ibadah Shalat dan Tujuan Shalat).
Akhlak (Pengertian akhlak, dasar hukum akhlak, macam-macam akhlak, tujuan akhlak)
BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYAH AWALIYAH KARANG PAKEL
Bab ini meliputi : Gambaran Umum (Sejarah berdirinya Madrasah, Struktur Organisasi, Denah Lokasi, Sarana dan Prasarana) Proses pembelajaran pelajaran akhlak.
BAB IV ANALISIS PENGARUH IBADAH SHALAT DAPAT MEMBENTUK AKHLAK SISWA DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH KARANG PAKEL SUMBER AGUNG KELGO
Bab ini menjelaskan tentang analisis pendahuluan, analisis lanjut dan analisis hipotesis.
BAB V PENUTUP
Bab ini meliputi Kesimpulan, saran dan kata penutup.

Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

animasi-bergerak-bendera-indonesia-0010
">See all posts'); document.write('

?max-results=10">

'); document.write("?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Diberdayakan oleh Blogger.
?">index'); document.write('

?max-results=10">Label 5

');
    ?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");

Mengenai Saya

anak singkong yang tak berhenti bermimpi cinta damai dan selalu setia

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Translate

Popular Posts

MITRA

back to top